Puisi
lama adalah bagian dari kebudayaan lama yang menggambarkan masyarakat lama. Pengertian
lain dari puisi lama adalah bentuk-bentuk puisi peninggalan sastra melayu atau
yang telah terpengaruh oleh kesusastraan arab / india.
a. Setiap bait terdiri atas larik dan suku kata yang
jumlahnya berbeda-beda, sesuai dengan ketentuan yang tidak pernah berubah.
b. Irama (lagu, permainan bunyi) memiliki persamaan antara
satu larik dengan larik berikutnya.
c. Rima (persamaan / pengulangan bunyi) yang selalu ada
dalam bentuk puisi lama membuat terdengar indah dan merdu jika dibacakan.
d. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya.
e. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra
lisan.
f.
Sangat
terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima.
Bentuk-bentuk
puisi lama:
a.
Mantra
Mantra merupakan bentuk puisi yang paling tua. Kata-kata
di dalam mantra menimbulkan daya magis / mengandung kekuatan gaib.
Ciri-ciri mantra :
1. Kalimat-kalimatnya bersajak, berirama, dan memiliki rima
(persamaan bunyi).
2.
Biasanya
diucapkan oleh orang-orang yang punya kekuatan, seperti dukun dan pawang.
Jenis-jenis
mantra :
1.
Mantra
menuai padi
2.
Mengusir
tikus
3.
Meminta
hujan
4.
Mengusir
penjahat
5.
Meminta
jodoh
Contoh mantra
menuai padi
Hai si lansari – bagindo sari
Si
lansari – sari bagadun
Engkau
banamo – banyak namo
Si
lansari – kau aku tunai
Urang
kinari – pai baramah
Urang
sungkarak – pai mandulang
Hai
si lansari – bagindo sari
Marilah
kita – pulang ke rumah
Serta
dengan raja – raja engkau
Yang
berbaju – hadun tumadun
b.
Pantun
Pantun sebagai, seperti, ibarat, umpama, atau laksana.
Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas 4 larik, 1 bait berima silang
(a-b-a-b).
Ciri-ciri :
1. Terdiri atas 4 baris
2. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
3. 2 baris pertama merupakan sampiran & 2 baris
berikutnya isi
4.
Pantun
mementingkan rima akhir dengan pola a-b-a-b.
Pantun dapat dipergunakan untuk
menyatakan segala macam perasaan / curahan hati, baik untuk menyatakan perasaan
senang, sedih, cinta, benci, jenaka, atau untuk memberikan nasihat agama, adat,
dan sebagainya.
Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas
:
1. Pantun kanak-kanak
a. Pantun bersuka cita
b. Pantun berduka cita
2. Pantun muda
a. Pantun nasib / pantun dagang
b. Pantun perhubungan
·
Pantun
perkenalan
·
Pantun
berkasih-kasih
·
Pantun
perceraian
·
Pantun
beriba hati
c. Pantun jenaka
d. Pantun teka-teki
3. Pantun tua
a. Pantun adat
b. Pantun agama
c.
Pantun
nasihat
Contoh pantun teka-teki Contoh pantun
jenaka
Kalau puan, puan cerana Pohon manggis di tepi rawa
Ambil gelas didalam peti Tempat kakek tidur beradu
Kalau tuan, bijak laksana Sedang menangis nenek tertawa
Binatang apa tanduk di kaki? Melihat kakek bermain gundu
Kalau puan, puan cerana Pohon manggis di tepi rawa
Ambil gelas didalam peti Tempat kakek tidur beradu
Kalau tuan, bijak laksana Sedang menangis nenek tertawa
Binatang apa tanduk di kaki? Melihat kakek bermain gundu
Contoh pantun agama Contoh
pantun berkasih-kasih
Kemumu di dalam semak Pandan berbunga dalam rimba
Jatuh melayang selaranya Angin menderu dari tiku
Meski ilmu tinggi tegak Badan lah lama tak bersua
Tidak sembahyang apa gunanya Kinilah baru kita bertemu
Kemumu di dalam semak Pandan berbunga dalam rimba
Jatuh melayang selaranya Angin menderu dari tiku
Meski ilmu tinggi tegak Badan lah lama tak bersua
Tidak sembahyang apa gunanya Kinilah baru kita bertemu
Berdasarkan banyaknya baris tiap bait,
pantun terdiri atas :
1. Pantun 2 seuntai (serangkai), pantun kilat / karmina
Contoh :
Dahulu loyang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci
2. Pantun 4 seuntai / serangkum
Contoh :
Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji diatas peti
Masak sebiji diatas peti
Utang emas dapat dibayar
Utang budi dibawa mati
Utang budi dibawa mati
3. Pantun 6 seuntai, 8 seuntai, atau pantun 6 serangkum, 8
serangkum.
Contoh :
Kalau jadi pergi ke pekan
Hiu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau jadi engkau berjalan
Ibu cari anak pun cari
Induk semang cari dahulu
4. Pantun berkait
Ikatan pantun terdiri atas beberapa bait, baris ke-2 dan
ke-4 pada tiap pantun menjadi baris ke-1 dan ke-3 pantun berikutnya
Contoh :
Buah arab batang dibantun
Mari dibantun dengan parang
Hai saudara dengarlah pantun
Pantun tidak mengata orang
c.
Gurindam
Gurindam artinya perhiasan atau bunga dalam arti kiasan. Gurindam berasal
dari bahasa Tamil, India.
Ciri-ciri
gurindam sebagai berikut.
a. Setiap bait terdiri atas 2 bait.
b. Jumlah suku kata pada tiap-tiap baris tidak tetap
(biasanya 10-12 suku kata).
c. Bersajak a-a.
d. Baris pertama disebut sebab atau kulit, baris kedua disebut
akibat atau isi.
e.
Gurindam
hanya berisi nasihat atau filsafat.
Contoh
gurindam :
Kurang pikir, kurang siasat,
Tentu dirimu kelak tersesat
Tentu dirimu kelak tersesat
Dunia ini taman pergaulan,
Harus dipilih sahabat-kenalan
Harus dipilih sahabat-kenalan
Janji itu sebagai utang,
Ingatkan dia pagi dan petang
Ingatkan dia pagi dan petang
Barang siapa berbuat jasa,
Mulia namanya segenap asa
Mulia namanya segenap asa
d.
Syair
Syair adalah bentuk puisi lama yang dipengaruhi kebudayaan Arab.
Ciri-ciri
syair :
1. Setiap bait terdiri atas 4 baris.
2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a
4. Keempat barisnya secara berturur-turut mempunyai hubungan
logis.
5.
Isi
syair berupa nasehat, cerita,dongeng, lukisan , peristiwa , pengajaran,dll.
Syair
terdiri atas 6 jenis, yaitu :
a. Syair panji, contohnya syair Ken Tambunan, Lelakon
Misa Kumitar.
b.
Syair
yang berisi cerita fantastis, contohnya Undakan Agung Udaya, Cerita Wayang
Kinudang, Surat Gambuh
c. Syair yang berisi cerita kejadian pada suatu waktu yang
bersifat ghaib, contohnya syair Ikan Terubuk Berahikan Puyu-Puyu, Syair
Burung Pungguk, Syair Muri Mimpi Bersuntingkan Bunga Cempaka.
d.
Syair
menceritakan suasana dan kejadian-kejadian pada zaman pengarangnya, contohnya Syair
Pulau Belitung, Syair Putri Naga Ditapak Tuan, Syair Perang Banjarmasin.
e.
Syair
terjemahan dan pengolahan dari bahasa asing, contohnya Syair Cerita Wayang,
Syair Bibi Marhumah Yang Shaleh, Syair Putri Andelan (Syair Putri Akal).
f.
Syair
yang bersifat didaktis,religius,mistis dan bersifat moral, contohnya syair
takdir mimpi, syair pelanduk jenaka, syair orang makan madat.
Contoh
:
Dengarlah
kisah suatu riwayat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadiakn hikayat
Dibuatkan syair serta berniat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadiakn hikayat
Dibuatkan syair serta berniat
Adalah
raja sebuah negeri
Sultan Agus bijak bestari
Aslanya baginda raja yang bahari
Melimpahkan pada dagang bia peri
Sultan Agus bijak bestari
Aslanya baginda raja yang bahari
Melimpahkan pada dagang bia peri
Kabarnya
orang empunya termasa
Baginda itulah raja perkasa
Tiadalah ia merasai susah
Entahlah kepada esok dan lusa
Baginda itulah raja perkasa
Tiadalah ia merasai susah
Entahlah kepada esok dan lusa
e.
Talibun
Talibun
adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh
:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu
beli belanak pun beli sampiran
Ikan
panjang beli dahulu
Kalau
anak pergi berjalan
Ibu
cari sanak pun cari isi
Induk
semang cari dahulu
Selain
puisi-puisi diatas, masih ada beberapa bentuk puisi lama, diantaranya :
1.
Masnawi
2.
Rubai
3.
Kit’ah
4.
Gazal
5.
Nazam
Comments
Post a Comment