Tips Ilmiah Mengatasi 9 Penyebab Gampang Lelah



deadline pekerjaan, tiba-tiba Anda merasa lelah dan tak kuasa lagi berpikir? Padaha, semalam Anda cukup tidur dan makan. Akibatnya, agar stamina terpompa, Adan malah doping minuman berenergi. Padahal, itu bukan solusi yang tepat. Sebab, badan cepat letih dan lesu bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan penyakit. Cari tahu dulu penyebabnya sebelum menentukan solusinya. Berikut ini tipsanda.com akan mengupas tuntas bagaimana mengatasi 9 penyebab gampang lelah dan letih:

1.Tidur Tidak Berkualitas. “Kualitas tidur yang tidak baik di malam hari bisa mengganggu fisik maupun mental,” ujar Neil Stanly, Ph.D dari University of Surrey, Inggris, yang meniliti tidur. “Jika terjadi dalam jangka panjang, tubuh Anda akan banyak berutang waktu waktu tidur, yang mungkin tidak bisa terbayar lunas, seberapa lama pun Anda tidur,” imbuhnya. Tips: “Kasur yang baik bisa membuat kulitas tidur Anda lebih baik,” ujar Stanley. Atau coba alas kasur dengan kain berbahan lembut agar bisa membantu menurunkan suhu tubuh Anda. Pada malam hari, Anda juga tidak disarankan mengonsumsi makanan yang terlalu berat agar metabolisme tubuh tidak melonjak. Karena, metabolism tubuh yang tinggi bisa membuat Anda sulit tidur. Sebisanya, hindari minum vitamin di malam hari. Sebab, vitamin mampu meningkatkan vitalitas, yang membuat Anda sulit tidur. Vitamin lebih baik diminum pada pagi hari. Yang justru lebih bagus adalah minum susu hangat menjelang tidur, karena susu mengandung zat yang bisa membuat otot-otot relaks. Pilihlah susu rendah lemak, agar pinggang tidak cepat melar.
2. Menu Makan Siang Sembarangan. Apa menu makan siang Anda? Sepiring nasi padang berlauk rending plus telor balado dan sayur nangka? Enak dan kenyang, sih! Asa Anda tahu, jika sering mengonsumsi makanan berat seperti ini, Anda bisa rugi sendiri. Soalnya, bukannya mendapatkan energi, tubuh Anda justru harus bekerja keras untuk mencerna makanan. Tips: Agar energi dan oksigen tak banyak terpakai untuk mengolah makanan, aturlah pola makan yang seimbang. Perbanyak sauran, buah-buahan dan makanan berprotein, tapi konsumsilah karbohidrat secukupnya saja. Misalnya, untuk makan siang, Anda bisa memilih gado-gado, yang terdiri dari beberapa macam sayuran, tempe atau tahu, dan sedikit lontong. Untuk menambah protein, tambahkan sebutir  telur rebus, Sebetulnya, menu makan siang biasa juga boleh, asalkan jangan semua lauknya kaya lemak. Untuk sayuran, misalnya, porsi minimalnya 1/3 dari nasi. Jadi, kalau nasinya tambah, sayurnya juga harus ditambah.
3. Diabetes Tak Terdiagnosis. Penelitian Lembaga Biologi Eijkman, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia, menemukan bahwa 10%-60% penduduk Indonesia mengalami mutasi DNA mitokondria T16189C. Gen tersebut bisa mengacaukan metabolism sehingga menyebabkan diabetes mellitus (DM), jika pengidapnya menjalani gaya hidup tak sehat, seperti makan berlebihan dan tidak berolah raga. Gejala DM, antara lain: kerap buang air lecil (terutama malam hari) serta sering haus dan lapar. Namun, tidak jaranga penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Biasanya baru terdiagnosis setelah melakukan cek darah. Sayangnya, banyak orang yang menyelepekan gejala ini padahal, jika mengidap DM, glukosa dari makanan tidak bisa diubah menjad energi, sehingga menumpuk dalam darah. Sel tubuh yang keurangan energi itulah yang membuat Anda cepat lelah. Tips: Umumnya, berat badan pengidap DM akan menurun drastis. Penyebabnya, tuuh yang tidak mendapat pasokan energi dari makanan harus memecah cadangan protein dan lemak. Tes kadar gula darah diperlukan untuk menentukan apakah Adna termasuk penderita DM tipe 1 (kekurangan insulin) atau tipe 2 (penangkap/reseptor insulin dalam sel tubuh kurang, yang biasanya disebabkan pola makan tidak seimbang dan kurang berolah raga). Orang Indonesia lebih banyak menderita DM tipe 2. Karena itu asupan makanan harus lebih terkontrol, serta meminimalkan supan makanan kaya karbohidrat. Sedangkan DM tipe 1, karena penanganannya melalui suntikan insulin (agar gula darah normal) tiap 3 jam sekali, pengidapnya sebaiknya turin ngemil makanan untuk mempertahankan kadar gula darah. Namun, untuk tipe 1, justru jangan sembarangan berolah raga. Karena bila terlalu lelah, tingkat gula darah juga bisa langsung drop. Maka dari itu, pasrien DM tipe 1, sebaiknya berkonsultasi pada dokter ahli gizi untuk menentukan pola makan dan jenis olah raga yang tepat.
5. Kekurangan Vitamin B12. Meski sudah mengonsumsi multivitamin dan menjalani program diet yang seimbang, tetap saja Anda sering merasa letih dan lesu. Ada kemungkinan tubuh Anda kekurangan vitamin B12. Padahal, Vitamin B12 berkasiat untuk membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tips: Di Indonesia, tes darah untuk mengetahui kadar vitamin B12 masih sangat jarang. Karena itu, menu diet Anda harus senantiasa seimbang untuk menjaga kecukupan vitamin B12 melalui makanan dan suplemen. Tempe, tahu dan beras merah adalah jenis makanan yang dianjurkan untuk mencukup kebutuhan vitamin B12. Yang pasti, jauh lebih bagus mendapatkan vitamin B12 dari makanan segar ketimbang dari suplemen atau suntikan. Karena, satu jenis makanan segar bisa mengandung beberapa zat gizi sekaligus. Buah semangka, misalnya, vitaminnya memang rendah, tetapi mengandung serta yang tinggi. Jika dikombinasi dengan makanan lain, maka semua akan saling melengkapi.
6. Kekurangan Zat Besi. Pada siklus biologis kaum wanita, seperti menstruasi setiap bulan, atau sedang hamil dan menyusui, menyebabkan wanita rentan mengalami anemia. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan gejala seperti cepat capek, lemas, pucat dan jantung berdetak cepat. Tubuh perlu cukup zat besi untuk memproduksi sel darah merah yang akan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa zat besi, anda akan terus-menerus merasa letih. Tips: Jika mengalami gejala seperti disebut di atas, Anda dianjurkan melakukan diet seimbang, baik dari segi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Jika Anda seorang vegetarian, penuhi kebutuhan zat besi dari kacang-kacangan, kedelai dsb.
7. Gangguan Kelenjar Tiroid. Fungsi kelenjar tiroid adalah memproduksi hormone tiroksin yang mengontrol metabolism dan sistem energi. Jika produksi hormone tiroid terlalu rendah, Anda akan terserang keletihan. Gangguan hormone tiroid juga bisa menyebabkan bertambahnya berat badan , kulit dan rambut jadi kering, bahkan kejiwaan juga bisa terganggu sehingga menimbulkan depresi. Tips: Konsultasikan kepada dokter untuk menjalani tes kelenjar tiroid. Jika kelenjar Anda tidak berfungsi dengan baik, dokter akan memberikan hormone sintetis yang bisa meningkatkan kadar hormone tiroid Anda. Perbanyak makan ikan, buah-buahan, sayuran dan rumput laut. Dan, yang sangat penting, hindari alcohol dan rokok.
8. Gangguan Ginjal. Gejala umum terjadinya gangguan ginjal adalah nyeri pinggang yang hebat, kerap mengalami demam, dan sering buang air kecil. Penyakit ginjal dapat disebabkan oleh infeksi, atau akibat adanya batu ginjal yang bisa menimbulkan nyeri jika batu berpindah posisi. Namun, kadangkala nyeri pinggang tidak lagi terjadi ketika gangguan sudah kronis. Yang muncul justru gejala anemia. Anemia adalah kondisi di mana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah menurun. Padahal, Hb bertugas mengangkut oksigen yang diperlukan untuk metabolism tubuh. Jika pasokan oksigen berkurang, otomatis pembantukan energi untuk tubuh juga terganggu. Hasilnya Anda sering terserang rasa letih dan lesu. Tips: Jika mengalami gejala-gajala di atas, segera berkonsultasi ke dokter untuk menjalani tes fungsi ginjal. Kalau memungkinkan, lakukan general checkup tiap 6 bulan sekali. Namun untuk pencegahan, wajibkan diri minum 2 liter air putih (sekitar 8 gelas) setiap hari. Selain menghindari rokok dan alkojol, perhatikan juga kebiasaan minum vitamin dan obat-obatan yang tidak larut dalam air, dan dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Sebab, lama kelamaan jenis vitamin tersebut akan mengendap di tubuh, salah satunya di ginjal. Sebaiknya, sebelum mengonsumsi vitamin atau suplemen yang tidak larut dalam air, konsultasikan terlebih dulu kepada dokter.
9. Depresi. Banyak wanita mengelu sering letih. Namun setelah dites, ternyata mereka tidak kekurangan nutrisi atau punya penyaki tertentu. Setelah diperiksa lebih lanjut, akhirnya terdiagnosis mengalami depresi. Jika Anda kekurangan motivasi, tidak punya gairah bercinta, dan berat badan naik turun secara fluktuatif, bisa jadi ini gejala-gejala depresi yang perlu diwaspadai. Tips: Ketika Anda mengalami stres, energi yang dibakar setara dengan orang yang bekerja berat atau sedang menjalani ujian. Itu sebabnya, orang yang depresi sering merasa lelah. Ada anggapan, aktifitas fisik yang berat menguras banyak energi. Padahal, pikiran pun bisa memakan energi yang tak kalah besar. Karena itu, depresi harus segera ditangani. Mulailah untuk selalu berpikir posifit, agar tidak mudah sres. Untuk menangani stress, Anda juga bisa membaca artikel tipsanda.com : Tips Mengatasi Stres Kurang Dari 10 Menit.Tapi, jika Anda sudah tidak sanggup menangani sendiri, segeralah berkonsultasi kepada psikiater.

Comments